lalu aku membayangi air matamu menetes di sunyi malam. jatuh perlahan membasahi pipi. hatimu terkoyak, batinmu terluka, dan aku merasakan hal serupa saat mencoba menyelami. kekasihku yang baik, ke mari sebentar, menangis di pundakku agar bisa kupeluk erat. hidup barangkali seperti papan catur. hitam dan putih tak bisa kita hindari. selalu ada suka dan duka, tawa atau tangisan. begitulah warna-warni kehidupan. dan ketika kita harus menangis, ingin kubisikkan padamu sebaris kata: sabar dan tenanglah, karena engkau tak sendirian. ada aku, bersama cinta yang ingin kuabadikan... love u tha..
aku, lelaki yang memetik bintang agar malammu tak lagi sunyi...
Sunday, August 14, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment