Thursday, August 11, 2005

kepada putri rampen (28)

kulukis malam ini dengan tinta kerinduan
di sela kerlip gemintang yang berpendaran
langitku adalah langit bahagia
yang tak pernah lagi menjelma menjadi pekat

bersama bulan yang tak henti tersenyum
angin dingin tak lagi membuatku takut
pada mata yang terpejam
kupeluk dirimu dari kejauhan
disaksikan phosporus yang datang
diintip hesperus yang perlahan pulang

wahai angin yang tak gelisah dan tenang
tolong terbangkan rengkuhanku untuknya
sampaikan pula aku tak sabar menanti senja januari tiba
jarak dan waktu yang terbentang terlalu indah untuk dicemaskan

0 comments: