malam ini aku rindu sekali perempuanku. sebenarnya selalu begitu setiap malam, tapi tidak sekuat malam ini. ada perasaan ingin bertemu yang mengeras dan berharap januari tiba dengan cepatnya.
di luar sudah gelap. jalan pun sudah lengang. malam di kota ini selalu menyisakan sunyi yang ganjil. orang-orang tidur membawa cemas dan mimpi masing-masing: bagaimana caranya besok terhindar dari macet di jalan dan tak dirampok di perempatan lampu merah. dan malam ini aku tak ingin seperti mereka. aku hanya ingin mengingatmu, mengenangmu dari setiap baris kata yang pernah kita perbincangkan. lalu aku membayangkan engkau duduk di depanku. berbincanglah kita tentang sisa-sisa rindu yang tercecer. betapa menggelisahkan kerinduan ini...
kuhitung bintang di langit. begitu banyak dan selalu gagal kupastikan jumlahnya. mungkin jutaan, barangkali miliaran. tak jelas, tapi aku bisa memastikan rinduku jauh lebih banyak dari taburan bintang yang menghias cakrawala malam ini. rinduku malam ini adalah rindu yang tak pernah selesai dihitung jumlahnya...
akan kupetik satu bintang itu...
lalu kubawa lelap dalam tidur rinduku...
Monday, August 01, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
Kisahmu ini mengingatkan aku pada seseorang di Washington, nelangsa Gilank...Dia hidup, dia ada dan dia bernafas tapi aku tidak pernah bisa untuk menggapainya.
hehehe... gitu ya? beda vera, kalo aku bisa menggapainya... yah, semoga saja... :)
rindu yang berkepanjangan nih ceritanya?
Post a Comment