Sunday, August 07, 2005

kepada putri rampen (25)

di senja ini aku adalah lelaki yang menanti pelangi. sendiri menantang waktu, menunggu merpati membawa kabar tentangmu. aku rindu. sejuta kegelisahan merayap, bersama takut yang menyergap. kegelisahanku adalah buah dari cinta yang tumbuh. ketakutanku adalah bibit dari mimpiku yang menjadi nyata. di senja ini aku adalah lelaki yang menunggu langit warna-warni. tahukah engkau tentang keindahan sore hari? senja ini menjadi manis karena di setiap awan berarak dan gagak yang pulang, terlukis di langit kalimat "aku mencintaimu putri rampenku, Tuhan tahu itu".

aku, yang kau panggil jelekku dan sebagai empat katup jantungmu...

6 comments:

Anonymous said...

set dah.. panjang amat..pegel bacanya..

me said...

ya ga usah dibacalah kalo pegel! ga da yang nyuruh atau maksa lo juga. repot amat. surat ini juga bukan buat lo kok...

Anonymous said...

:)

Anonymous said...

weleh...weleh...kok jadi ketus sih ?

Anonymous said...

maklum ajalah.. ketus udah jadi hobby dia sih.. :-P

me said...

pms nih... makanya jangan komen macem-macem deh...