Sunday, June 05, 2005

pada sebuah batas

waktu mengurungku pada batas yang tak pernah sanggup kulawan. tersudut dalam ruang, aku sering terjebak pada celah yang sebetulnya bukan jalan keluar. aku terkapar dan terkucil, menahan amarah yang selalu gagal kuredam pada setiap detik yang pongah. adakalanya kesabaranku memudar menjadi kebodohan, silih berganti menjadi sebuah kedunguan. kebanalan yang merusak. pernahkah engkau menjadi begitu asing dan hidup seakan-akan begitu keji?

kubayangkan matahari tak lagi terbit esok. biarkan saja jutaan bintang selalu menyelimuti. aku tak pernah berani menatap hari, karena selalu saja aku tersingkir dalam dengus kegelisahan. terban dalam kekalahan. selalu saja kesendirian mengurungku, pada batas yang tak pernah sanggup kusingkirkan. kupejamkan dan kulayangkan diriku pada punggung bukit. hamparan hijau dan dingin. angin menyapu wajah. dedaunan menguning bergerak seiring arak awan yang berkejaran di langit. Tuhan, kenapa dalam keindahan selalu ada kesedihan?

3 comments:

Anonymous said...

Hopeless banget...

Anonymous said...

hmm, bagus kok
stiap orang pasti pernah ngerasain yang kayak gini..

me said...

hehehe gitu ya...