Sunday, May 22, 2005

lelaki dengan sebatang kaung

di bawah poster SBY-JK yang berpeci dan tersenyum
engkau tak pernah berhenti menggerakkan pedal mesin jahit
dahimu berkerut, menahan panas kota yang busuk
setumpuk koran kuning habis kau lahap pagi tadi
hei, ada anak sekolah gantung diri
gerobak asongan dirampas tramtib
pejabat tinggi masuk bui
perempuan-perempuan jalan diangkut ke dalam truk
kenapa cuma perempuan jalan murahan yang kau angkut tuan pemilik kota sialan?!
dan engkau melenguh
cuma melenguh
tak sampai membuatmu lari ke gunung atau laut

ruang yang pengap, dengan kipas angin rongsok jatinegara
segelas kopi warteg utangan yang tandas
dan kau teringat pagi tadi anakmu menangis
istrimu marah-marah
siapa salah harga beras naik dan minyak langka?
debu beterbangan
klakson dan kondektur metromini memekakkan jalan

engkau menarik napas
menarik kaung yang apinya hendak padam
menahan perih perut dengan tidak mencuri
tidak mengendap di gelap malam mencari laci
tidak memangkas batang pisang yang masih hijau
tidak menguliti dana rekanan yang kau dalihkan menjadi taktis

engkau cukup dengan duduk tekun
dengan kaki yang tak pernah berhenti
di bawah poster SBY-JK yang berpeci dan tersenyum

argh!

3 comments:

Auf Klarung said...

hmmmm....knapa ya klo mas ria buat puisi kayak gini rasanya gmana gitu. Aku suka bgt deh. smuanya. ya pemiliha katanya. ya, isinya.
masih suka nongkrong di teh botol depan sctv ga?
apa denger iwan fals di kamar sambil merenung2 gitulahh..

Anonymous said...

hehehe... gitu ya. masih, masih kok... teh botol masih... iwan fals pastilah... gila aja, bisa hilang kendali kalo ga denger suara iwan fals sehari... :)

Auf Klarung said...

yang benerr, bukannya suka denger brownsugar coldplay weezer gitu ya? ih ABG bgt...
payahh, gak pernah baca profile ku sih, selera musikku bukan yg gitu mas ria jelekkk..