Friday, July 01, 2005

Hitam 300605

kembali orang kecil menahan napas
setelah menyeka keringat di sesak gerbong rombeng
di sela deras hujan jakarta yang keji

hidup di pohon kota yang rumit
kematian adalah ranting kebodohan
pasar minggu sebetulnya sebuah tanda
ada yang keliru di sini
tapi selalu saja yang terjadi adalah saling menyalahkan

musibah sudah tentu garis Tuhan
tapi manusia punya kesempatan mengurus nasib
negara adalah loko masa depan
dan kecelakaan datang
menjepit mereka yang baru saja tersenyum
menerima gaji di akhir bulan
merenggut kedua kaki seorang remaja bunga
ah!

kita marah dan mempertanyakan keadilan Tuhan
menggugat kinerja pemerintah yang gelagapan
tapi kita kesulitan membela masinis yang biasanya menjadi kambing hitam
tak lihatkah kita istrinya baru saja mengutang beras di warung depan?

orang kecil ditangkap atas nama undang-undang
kekakuan jati atau meranti yang menyesakkan
harga nyawa diukur sebatas pasal
secara tekstual dan menggampangkan
wahai tuan-tuan yang jarang kegerahan di menara gading
apa yang kau lakukan setelah menjenguk korban dan meninjau lokasi kecelakaan?

kereta menabrak kereta
terdengar seperti kedunguan
tapi di negeri ini sesama menteri juga bertengkar
presiden senang menerima sms tapi tak bisa membalas
sebuah monolog massal kesia-siaan
sekadar menciptakan kebanalan
bupati dan wali kota juga saling bertikai
musibah hanya jadi sempalan dongeng negeri yang rompal

saya percaya
orang-orang yang terluka dan mati dalam kereta
adalah sejarah kelahiran keledai yang tak pernah menjadi elang
tak berdosa jatuh di lubang yang sama
karena kebodohan sudah menjadi bagian

kita terhenyak
berduka sebentar
menonton televisi sambil berkata, wih!
mendengar radio di mobil yang dingin
sambil menekan sms ke teman janjian kencan, mungkin
membuka lembaran koran sekilas pandang

kita tak pernah serius menghayati kematian
kita tahunya
musibah semata-mata musibah
sambil ringannya merapal: semoga saja Tuhan menerima amal ibadah korban
sebuah kepura-puraan yang menyakitkan
betapa tak nyaman hidup demikian

kita tak pernah serius menyedihkan luka sekitar
lihat saja malam nanti
kita tetap bisa pulas di atas bantal
mendengkur dan bahkan ada yang sampai ileran
esok kembali asyik dengan kepusingan sendiri

selalu begitu
saya tak tahu apakah itu sebuah dosa
tapi saya gelisah karenanya
maka saya pun tanpa sungkan tak konsisten
melabrak keputusan yang sebelumnya saya tuliskan
life just a game, but we have to play it

hidup memang lingkaran keanehan...
tapi bukankah gregor samsa, kecoa rekaan kafka
juga sisifus metafor camus musti dibayangkan bahagia?
"aku bangun dan melihat bahwa hidup adalah kewajiban," kata tagore

apa kabar awan, matahari, bintang, dan bulan?
saya cuma merasa terpanggil...

16 comments:

Anonymous said...

Dia tak pernah serius berpamitan
Liihat saja hari ini...
Dia nongol dengan nyengir kuda...
Merasa menang bisa mengelabui...

Selalu begitu...
Aku tak tahu apakah itu sebuah dosa...

Life just a game, but we have to play it...
Like this...

Hidup memang lingkaran keanehan...
Seperti orang dewasa yang aneh ini...

me said...

hehehe... gitu ya... never say never kata dan... ;)

Anonymous said...

Emang nih...orang dewasa yg spt anak kecil. Dan gue lebih respek dengan tulisan si "anak kecil"

Anonymous said...

kelainan!!!!!

me said...

memakilah bila itu membahagiakanmu...
diamlah bila dosa yang kau takutkan...

Anonymous said...

Sok bikin sensasi and sok naif

Anonymous said...

huh!!!

me said...

:)

Anonymous said...

Marilah kita sedikit meredakan emosi,
Setelah orang dewasa ini mempermainkan emosi kita,
Kita coba untuk berpikir positif tentangnya...

Setiap manusia suatu saat pasti ada saat di titik jenuh yang paling nisbi,
Rasanya inigin pergi dari segala kehidupannya yang monoton,
Ingin merubah semua yang selama ini dijalanin rutin...

Nah!!! seperti yang orang dewasa ini rasakan mungkin seperti ini,
Dia gak tahan dengan segala bentuk rutinitasnya,
Tidur, bangun, makan, berangkat kerja, komputer, angka2 mungkin, bahasa progammer mungkin, chatting etc...

Dan sekarang dia ingin bebas daeri segala rutinitas itu,
Dia ingin sesuatu yang baru,
Tapi kenyataannya semua itu telah menjadi candu baginya...

Dia kembali lagi...
Dengan segala atribut dirinya...
Gendut, konyol, asal, apalagi yah? hehehe

Mas gilank,
Dunia maya emang indah karena hal yang buruk bisa dipoles jadi indah,
Tapi janganlah mas menjadi terlena karenanya,
Tengoklan juga dunia yang sebenarnya,
Meski penuh penderitaan, tapi memang kita di sana tempatnya...

Bravo!!! Welcome back orang dewasa

*aku gak tau apa yang aku tuliskan di atas... aku hanya seorang anak kecil yg gak pernah didengar suaranya* hiksss

Anonymous said...

Gue bilang juga apa.. apa mau lo aja deh tembeeeeeeeeeeemm! Sok2 pengumuman japri pula mau pamit.. duh apa gak malu ya?

me said...

eh anak kecil tau juga ada kata nisbi ya? hebat... ;) aduh coba ya? siapa yang gendut? bikin pasaran turun aja... yang gendut tuh sih anonymous di atas komen ini nih... hehehe... sumpah! tapi apa pun, thx ya anak kecil yang tetep aja kecil...

Anonymous said...

Eh kurang ajar... jangan lempar lemak ke gue dong. Trima aja mas Gilank (ciee maaaaassss!).. gendut memang sudah suratan tanganmuuw hihihi
Anyway.. Duh apa ga malu ya?

me said...

gue malu kalo gue korup...

Auf Klarung said...

Mungkin orang ini seneng ngeliat yang namanya aksi dan reaksi...ckckckck..aturan serius aja sekalian.
Gemes!

Anonymous said...

tapi coba kita lihat peristiwa tabrakan kereta sialan itu! Celaka banget...kita hanya bisa melihat dan menghela nafas, yang sudah terjadi terjadilah. maka ulurkan tangan kita sebisanya.

me said...

wih ulurin... kayak film fantastic four dong... hehehe... :)