aku menyentuh malam tak lagi sendirian
takutku perlahan memudar
karena pekat langit telah berhias bintang
di kejauhan bulan pun tersenyum membawa kabar
aku, kata bulan, akan selalu bahagia karena engkau perempuanku...
aku melewati pagi tanpa ragu lagi
kecemasanku berangsur pulih
karena jingga di ufuk sana tak lagi berkabut
di kejauhan merpati datang membawa sepucuk surat
aku, seperti tertulis dalam surat itu, akan selalu bahagia engkau karena perempuanku...
dan kini aku bisa berlari membentangkan tangan
di sela nyanyian kupu-kupu taman
di bawah rindang dedaunan hijau
di atas rumput basah sisa hujan semalam
tetaplah menjadi nadiku perempuanku
dan Tuhan yang baik, boleh aku meminta?
jangan biarkan kebahagiaan ini berakhir pilu...
Sunday, July 24, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment