untuk kesekian kalinya
ia menoleh
untuk kesekian kalinya pula
ia berpaling
menarik waktu bahagia
sewaktu ia tidak sendiri
gemuruhnya gemuruh rindu
yang tidak mampu
ia terbangkan
pada waktu
yang tidak bisa
ia kuasai
ketika itu
bulan masih juli
gerimis belum membuih
jarak bersamanya hanya seinci
tapi tidak kini
tiada lagi biru di langit
setiap kali ia menengadah
memanjat mimpi
cuma pekat
lebur bersama
harap yang lenyap
Sunday, December 23, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
emang ga da matinye..terus choi..gw suka gaya lo..
hehehe. thx guh... gimana guh? masih suka naek motor ketemu kang ivan gak?
Post a Comment