di senja ini
semestinya
aku adalah seekor elang
menukik riang
mengepak sayap menelan langit
di sela pucuk pinus dan bukit
disapu angin
sendirian
karena engkau tak lagi bersayap
waktu, memang
mengabadikan perubahan
kota ini dulu senggang
dan malam selalu dingin
gemebyar itu telah membawamu
jauh menyelami dasar lautan
menjadi sulit terlihat
kian sukar kukenali
dan dengarlah derit trem
menggilas rel bisu
ada saatnya kita berhenti
mengunci diri
meski semestinya
di senja ini aku adalah seekor elang
yang mencoba terbang
sendiri saja
karena engkau tak lagi bersayap
seperti menaburkan enggan
tak terjawab
entah sampai kapan...
masih kuingat
kemarin kita tergelak
memunguti hari
bercengkrama tentang bunga dan hujan
seperti ingin
tak ada hari esok
berharap waktu berhenti
memaku kita
pada bahagia
tapi kini kau tak lagi bersayap
dan aku kesunyian...
Tuesday, December 27, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments:
mari sini.. janganlah kau merasa sunyi..
temani aku sembuhkan sayap patahku..
agar kau tau selalu ada rindu untukmu
walaupun ku tak bisa menggapaimu..
namun selalu ada debar yang berontak dalam dada labilku,
juga selalu ada inginku yang meluap tanpa kendali
untuk terus mempertahankan rindu ini dengan pongah
meski bosan dan lelah menjungkirbalikkan warasku...
mengapa aku selalu mencintaimu?
aku tak tau...
ikutan ah jadi anonymous ke-2 :P Eh lo skrg rajin bener ngisi blog ya mbem.. hebaat
hehehe... iya dong ndut... hebatnya gimana ndut? :)
hah???? another anonymous???
duh! duh! duh! *ketok2 kepala
Post a Comment