perempuan itu
tak meminta lahir
tapi hidup memaksa
memintanya
menjadi pelacur
di atas dipan
yang di tepinya
berbaris kutu busuk
ibumu menunduk
di kamar yang lantainya rompal
berdinding koran-koran bekas
ayahmu
membetulkan jejari sepeda tua
ia menahan
kegetiran
dengus napas ribuan lelaki
"tapi mau bagaimana lagi?" katamu
matamu berkaca-kaca
bibir gemetar
dan di luar
senja mengendap
sunyi
bersama bunyi gerimis
yang lindap
Saturday, December 03, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
puisinya bagus..tapi gak seharusnya perempuan selemah dan sepasrah itu, pasti ada yang bisa dilakukan kalo kita berusaha. And just don't look back.
hi de, thx. komennya juga bagus... pinter bikin komen ya? ;)
Post a Comment