melenguh pagiku
menuntun waktu
pada apa yang tak bisa
pada apa yang tersisa
kita pernah menjejak bersama
merenda hari
menunggu petang berganti
tapi kita tak pernah sehati
dan pada apa yang tak bisa
pada apa yang tersisa
kita hanya bisa berdiri
pada simpang
yang tak pernah menyatu...
Tuesday, March 21, 2006
Monday, March 13, 2006
hanya bahagia
burung-burung terbang rendah
pagi sunyi
angin bertiup sepi
di pucuk pinus
kudapati mentari menanti
ada yang hilang hari ini
hanya bahagia yang menemani
pagi sunyi
angin bertiup sepi
di pucuk pinus
kudapati mentari menanti
ada yang hilang hari ini
hanya bahagia yang menemani
Friday, March 10, 2006
lelaki kunang-kunang
aku tak memilih jadi lampu pijar
yang menerangi pesta
aku ingin jadi kunang-kunang
menggantikan matahari padam
meski usiaku hanya semalam
aku sangat bahagia
menerangi orang-orang
yang diringkus kegelapan
meski dengan setitik cahaya
aku adalah redup di tengah pekat
tak mendamba menjadi bulan
atau merkuri
aku hanya ingin menjadi kunang-kunang
menggantikan matahari padam
meski usiaku hanya semalam
sp-yogyakarta
yang menerangi pesta
aku ingin jadi kunang-kunang
menggantikan matahari padam
meski usiaku hanya semalam
aku sangat bahagia
menerangi orang-orang
yang diringkus kegelapan
meski dengan setitik cahaya
aku adalah redup di tengah pekat
tak mendamba menjadi bulan
atau merkuri
aku hanya ingin menjadi kunang-kunang
menggantikan matahari padam
meski usiaku hanya semalam
sp-yogyakarta
ada kalanya
ada kalanya yang kita harapkan, seperti yang kita harapkan
ada kalanya yang kita impikan, tak seperti yang kita impikan
ada kalanya yang kita impikan, seperti yang kita impikan
ada kalanya yang kita harapkan, tak seperti yang kita harapkan
ada kalanya yang kita bayangkan, seperti yang kita bayangkan
ada kalanya yang kita dambakan, tak seperti yang kita dambakan
ada kalanya yang kita dambakan, seperti yang kita dambakan
ada kalanya yang kita bayangkan, tak seperti yang kita bayangkan
ada kalanya yang kita inginkan, seperti yang kita inginkan
ada kalanya yang kita cintai, tak seperti yang kita cintai
ada kalanya yang kita cintai, seperti yang kita cintai
ada kalanya yang kita inginkan, tak seperti yang kita inginkan
mimpi, bayang-bayang, harapan, keinginan, dan cinta
kita ada di tengah-tengahnya
hanya bisa pasrah pada takdir
lalu untuk apa kita mesti lelah menangis?
ada kalanya yang kita impikan, tak seperti yang kita impikan
ada kalanya yang kita impikan, seperti yang kita impikan
ada kalanya yang kita harapkan, tak seperti yang kita harapkan
ada kalanya yang kita bayangkan, seperti yang kita bayangkan
ada kalanya yang kita dambakan, tak seperti yang kita dambakan
ada kalanya yang kita dambakan, seperti yang kita dambakan
ada kalanya yang kita bayangkan, tak seperti yang kita bayangkan
ada kalanya yang kita inginkan, seperti yang kita inginkan
ada kalanya yang kita cintai, tak seperti yang kita cintai
ada kalanya yang kita cintai, seperti yang kita cintai
ada kalanya yang kita inginkan, tak seperti yang kita inginkan
mimpi, bayang-bayang, harapan, keinginan, dan cinta
kita ada di tengah-tengahnya
hanya bisa pasrah pada takdir
lalu untuk apa kita mesti lelah menangis?
Thursday, March 02, 2006
tentangmu terus menerus
perempuanku...
tawamu
membuatku terus menerus berpikir tentangmu
manjamu
membuatku terus menerus berpikir tentangmu
matamu
membuatku terus menerus berpikir tentangmu
candamu
membuatku terus menerus berpikir tentangmu
marahmu
membuatku terus menerus berpikir tentangmu
suaramu
membuatku terus menerus berpikir tentangmu
hatimu
membuatku terus menerus berpikir tentangmu
dan cintamu
membuatku ingin menikah denganmu...
tawamu
membuatku terus menerus berpikir tentangmu
manjamu
membuatku terus menerus berpikir tentangmu
matamu
membuatku terus menerus berpikir tentangmu
candamu
membuatku terus menerus berpikir tentangmu
marahmu
membuatku terus menerus berpikir tentangmu
suaramu
membuatku terus menerus berpikir tentangmu
hatimu
membuatku terus menerus berpikir tentangmu
dan cintamu
membuatku ingin menikah denganmu...