Wednesday, February 13, 2008

bahagia yang terbelah

saya tak pernah sanggup memahami, kenapa akhir-akhir ini, bunyi detik di jam tangan yang kacanya tergores dinding toilet, seakan berubah menjadi dentam palu godam. dekat sekali di telinga, membuat saya selalu tergesa-gesa.

seakan-akan hari ini hanya berlangsung sekian jam, tidak dua puluh empat jam, bahkan dua belas jam pun tidak.

gilanya, saya tak ingat kemana raibnya keindahan ulang tahun, bersama gelak tawa yang dulu selalu terngiang. momen terindah dibanding peristiwa-peristiwa menyenangkan lain yang pernah saya tapaki.

seandainya saya tak pernah mengirim pesan itu.

ah, cuma jam sinting yang mampu mengubah matahari bergerak mundur. saya memang menyesal, karena saya mendapat predikat jahat. tapi saya gelisah, sebab sejujurnya, saya tak pernah berniat untuk bertindak jahat. adakah sebuah cinta yang jahat?

buat sebagian orang, menyalahkan mungkin lebih mudah. tapi menerima untuk disalahkan, saya percaya, sungguh bukan pekerjaan ringan. hari ini, saya hanya mencoba menghela napas panjang. mencoba diam, di tengah deru detik yang seakan mengejar dan menyalip langkah saya yang setengah berlari.

saya tak pernah mampu tenang, setiap kali wajahnya terkenang, bersama kota yang selalu terasa muram di setiap jatuh malam...

0 comments: