Barisan pokok jati, gelepar angin dini hari,
tanah mengurai cahaya, lenguh lembu betina
Lidah fajar menjilam pelupukmu terpejam,
ekor mimpi tersangkut di rumbing rambut
Dedahan mendedah kelambu kabut,
dalam igau namaku kausebut
Kuhasratkan arus deras dalam tubuhmu yang cadas
demi kularung mimpi-mimpi boyak serupa perahu masa kanak
Bila musim merentang lengan dan langit terpana parasmu yang sentosa,
pinggangmu penuh bunga, burung-burung akan kembali,
bebatang ranggas menolak mati
Di lekuk liku lukamu, di mana dendam terbenam,
keteduhan membalur bilur waktu biru lebam,
sepasang cuping hidung saling singgung
Bagai rerajut rumput dan lumut, hidup dan maut bersipagut,
gairah mendesing dari reruntuk puing, ingatan lekang
bersalin kelopak-kelopak jingga bemerkahan
Ketika kelam kelaminmu menghisap gempita gempa
ke rahim sunyi dini hari, kudengar angin menggelepar di pepokok jati
Lalu lenguhmu
selembut lembu
Tanah kuyup,
cahaya redup
*sitok srengenge
2006
Monday, August 27, 2007
Saturday, August 11, 2007
habis sudah
dan tak ada kau di sini
lagu lama yang ingin lagi kulantunkan
bersama gemerisik daun kering
yang terpijak ketika kita melewati jalan itu
aku masih ingat
aromamu yang melekat setelah kau lepaskan peluk itu
tapi aku tak pernah sampai
jalan itu begitu jauh dan kau pun tak lagi tampak
hanya bunyi gerimis
di akhir januari yang masih membekas
tak kau sisakan senyum itu
tak peduli kuperih
tak peduli kumerintih...
lagu lama yang ingin lagi kulantunkan
bersama gemerisik daun kering
yang terpijak ketika kita melewati jalan itu
aku masih ingat
aromamu yang melekat setelah kau lepaskan peluk itu
tapi aku tak pernah sampai
jalan itu begitu jauh dan kau pun tak lagi tampak
hanya bunyi gerimis
di akhir januari yang masih membekas
tak kau sisakan senyum itu
tak peduli kuperih
tak peduli kumerintih...
Wednesday, August 01, 2007
tapi bukan aku
untuk perempuanku yang tiada pernah hilang...
jangan lagi kau sesali keputusanku
ku tak ingin kau semakin kan terluka
tak ingin ku paksakan cinta ini
meski tiada sanggup untuk kau terima
aku memang manusia paling berdosa
khianati rasa demi keinginan semu
lebih baik jangan mencintai aku dan semua hatiku
karena takkan pernah kau temui cinta sejati....
***
berakhirlah sudah semua kisah ini
dan jangan kau tangisi lagi
sekalipun aku takkan pernah mencoba kembali padamu
sejuta kata maaf terasa kan percuma
sebab rasa ku tlah mati untuk menyadarinya....
tapi bukan aku
semoga saja kan kau dapati
hati yang tulus mencintaimu
tapi bukan aku
*kerispatih
jangan lagi kau sesali keputusanku
ku tak ingin kau semakin kan terluka
tak ingin ku paksakan cinta ini
meski tiada sanggup untuk kau terima
aku memang manusia paling berdosa
khianati rasa demi keinginan semu
lebih baik jangan mencintai aku dan semua hatiku
karena takkan pernah kau temui cinta sejati....
***
berakhirlah sudah semua kisah ini
dan jangan kau tangisi lagi
sekalipun aku takkan pernah mencoba kembali padamu
sejuta kata maaf terasa kan percuma
sebab rasa ku tlah mati untuk menyadarinya....
tapi bukan aku
semoga saja kan kau dapati
hati yang tulus mencintaimu
tapi bukan aku
*kerispatih