tak kudengar lagi suaramu di sini
sisa tawa yang dulu renyah
hanyut terbawa arus sungai
terbang tersapu angin
ini juni yang sunyi
di luar sepi sekali
wajahmu ada di mana-mana
menyelinap mengisi ruang kosongku
tidakkah kau mendengar
aku menjerit
meneriakkan rindu?
tidakah kau melihat
aku lunglai
mencarimu mengusung rindu?
kenapa jawab tanyaku
jawab tanyaku kenapa
kita harus berhenti
sedang kaki ini baru saja melangkah...
Saturday, June 30, 2007
Sunday, June 24, 2007
perlukah...
lewat tengah malam
kau pernah berharap
pada butir gerimis
Tuhan, izinkan aku bahagia
sebentar saja
karena pada pagi
aku tak ingin menangis
tapi seketika
bulan memucat
langit gelisah
angin lemas
lalu asamu timpas
perlukah bahagia bercampur derita diberi nama?
dan kau
mungkin sempat
memaki-Nya
lupa sesungguhnya Tuhan
bukan terlalu lelap
doamu lenyap
ada hal-hal
yang kita tak sampai
bahagia
juga derita
mungkin
memang tak akan pernah selesai
meminta
menyiksa
perlukah derita bercampur bahagia diberi nama?
kau pernah berharap
pada butir gerimis
Tuhan, izinkan aku bahagia
sebentar saja
karena pada pagi
aku tak ingin menangis
tapi seketika
bulan memucat
langit gelisah
angin lemas
lalu asamu timpas
perlukah bahagia bercampur derita diberi nama?
dan kau
mungkin sempat
memaki-Nya
lupa sesungguhnya Tuhan
bukan terlalu lelap
doamu lenyap
ada hal-hal
yang kita tak sampai
bahagia
juga derita
mungkin
memang tak akan pernah selesai
meminta
menyiksa
perlukah derita bercampur bahagia diberi nama?
Wednesday, June 20, 2007
kau menghilang
lunglai
seperti dahan kering
yang patah
lalu jatuh terempas angin
dingin
laksana pengujung malam
yang basah
diselingi hujan juni
lalu kau menghilang
lalu kau menghilang
pada siapa aku bersandar
di setiap ingin pulang...
seperti dahan kering
yang patah
lalu jatuh terempas angin
dingin
laksana pengujung malam
yang basah
diselingi hujan juni
lalu kau menghilang
lalu kau menghilang
pada siapa aku bersandar
di setiap ingin pulang...
Thursday, June 14, 2007
air mata ini
air mata ini
sungguh
aku tidak tahu maknanya
menetes begitu saja
membasahi dedaun kering
sesaat setelah kau berlalu
ada kekosongan
sunyi melindap
aku mendadak gentar
tak ingin aku kehilangan
meski hanya sebentar
kembali lagi ke sini
karena sungguh
aku tak paham makna
air mata ini
yang menetes begitu saja
membasahi senja selepas kau pulang...
sungguh
aku tidak tahu maknanya
menetes begitu saja
membasahi dedaun kering
sesaat setelah kau berlalu
ada kekosongan
sunyi melindap
aku mendadak gentar
tak ingin aku kehilangan
meski hanya sebentar
kembali lagi ke sini
karena sungguh
aku tak paham makna
air mata ini
yang menetes begitu saja
membasahi senja selepas kau pulang...