Tuesday, May 24, 2016
Saturday, May 07, 2011
statis
pada mulanya adalah sesal
singgah begitu lama
dan tak sedikit pun mengubah
menjadi karat
membusukkan...
dan pada mulanya adalah sesal
yang mengendap jauh
tak seinci pun terangkat
menyatu dengan pasir
di lantai lautan sia-sia
singgah begitu lama
dan tak sedikit pun mengubah
menjadi karat
membusukkan...
dan pada mulanya adalah sesal
yang mengendap jauh
tak seinci pun terangkat
menyatu dengan pasir
di lantai lautan sia-sia
Tuesday, December 14, 2010
ketika pagi
aku menangkap pagi
ketika kabut masih pekat
bersama embun yang lembab di genting-genting tanah liat tua
tiada asa
tersisa pasrah
jauh
dan tak pernah sampai...
ketika kabut masih pekat
bersama embun yang lembab di genting-genting tanah liat tua
tiada asa
tersisa pasrah
jauh
dan tak pernah sampai...
Friday, October 15, 2010
kangen gendiz
lagi di cirebon. liputan festival tari topeng nusantara. aku kangen gendiz. telepon ah. lagi apa tuh anak sekarang....
....setelah nelepon.
hehehe. lagi ngoceh rupanya. sambil nonton tv sama biyung. buntut doraemon rusak katanya. diait ama iyuuung, dijahit sama biyung katanya. hehehe. duh gendiz. ayah kangen.
....setelah nelepon.
hehehe. lagi ngoceh rupanya. sambil nonton tv sama biyung. buntut doraemon rusak katanya. diait ama iyuuung, dijahit sama biyung katanya. hehehe. duh gendiz. ayah kangen.
Sunday, February 28, 2010
jangan-jangan ya....
jangan-jangan...
detak kita adalah detak dusta
yang merambat pada tiap lenguhan
berpura-pura meniupkan cinta
yang sebetulnya palsu
yang sesungguhnya tiada...
jangan-jangan...
tawa kita adalah tawa kosong
yang meledak dari sandiwara dengan skenario bodoh
mencoba menghargai kasih sayang
yang sejatinya bualan
yang semata-mata berupa tipuan...
dan kita terkurung di dalamnya
terendam pada lumpur kebohongan demi kebohongan...
detak kita adalah detak dusta
yang merambat pada tiap lenguhan
berpura-pura meniupkan cinta
yang sebetulnya palsu
yang sesungguhnya tiada...
jangan-jangan...
tawa kita adalah tawa kosong
yang meledak dari sandiwara dengan skenario bodoh
mencoba menghargai kasih sayang
yang sejatinya bualan
yang semata-mata berupa tipuan...
dan kita terkurung di dalamnya
terendam pada lumpur kebohongan demi kebohongan...