Sunday, October 23, 2005

di jalan itu

jalan itu basah perempuanku
malam lembab dan dingin merayap
seperti arak awan di kulit langit
kita termangu pada janji
di sudut persimpangan
di bawah merkuri yang remang
disirami rinai yang berkilauan

tapi malam nyaris memahat nyaliku, cha
seperti mpu yang dengan tenangnya mendedah ujung keris
kita diruncingkan pada tanda tanya
untuk apa sebenarnya kita ada
ke mana sesungguhnya kita melangkah

dan di jalan itu
kita masih termangu pada janji
berdua saja
seperti bulan dan bintang yang hadir
sesaat setelah gerimis berhenti

0 comments: