Thursday, April 16, 2009

kita bisa, katamu

tapi aku cuma lelaki biasa, perempuanku
yang gelisah
ketika gerimis tiba
terhujam rindu berkepanjangan
muram sendirian
di tepi genangan beranda

lalu kau
mencoba meyakinkan
kita bisa, katamu
dan aku tertegun
menatap matamu
menyelami jauhmu
juga tangismu

lalu kita
seperti luruh
dalam buaian mimpi
lelap bersama
di bawah purnama
yang pucat

di sela temaram
lampu jalan yang muram
kita
berdua saja
ada di jalan itu

mencari waktu
menyusuri cinta
yang rupanya
tak pernah kita punya

0 comments: