Friday, October 24, 2008

lalu hujan

kau menanti hujan
jatuh di beranda
menengadah
memeluk gerimis
enggan kehilangan


terkurung lupa
semua tiada
mimpi yang sakit
rindu yang sakit
luruh dalam dekapan
tersiksa hujan lamunan

kau tak percaya
sebab
pada setiap lenguhmu
selalu itu yang kau keluhkan
selalu itu yang kau gelisahkan

kau terkapar
tak mati-mati
hanya kosong
kedunguan mengambang
begitu panjang
dan hujan tak kunjung datang

Tuesday, October 21, 2008

kansha galuh kineta

dari hasil pemeriksaan usg, istri saya mengandung bayi perempuan. posisi kepalanya pun sudah di bawah, tidak lagi di atas seperti kemarin-kemarin. dan yang membuat saya semakin lega, plasentanya tidak lagi letak rendah atau placenta previa, sehingga mudah-mudahan jalan lahir si bayi tak lagi terhalang.

sore tadi istri saya memberi kabar begitu, sepulang dari dokter. nada suaranya riang sekali. ia seperti menyimpan kelegaan serupa seperti saya. sekitar tiga minggu lalu, ketika ke dokter bersama, istri saya memang terlihat cemas ketika dokter memberi tahu kepala si bayi ada di atas dan placenta previa. kasihan melihat wajah istri saya saat itu. mungkin itu sebabnya saya begitu mencintainya. begitu menyayanginya. dan tak seorang pun bisa menggantikannya di lembah hati saya terdalam... tak seorang pun...

syukurlah, setelah memperbanyak sujud, semuanya kembali seperti yang diharapkan. mudah-mudahan, anak kami kelak, bisa menjalani proses persalinan dengan lancar. apa pun jenis kelaminnya, saya tak terlalu memikirkan. awal-awal sih memang, saya berharap banyak lelaki. agar bisa diajak main playstasion setiap hari. tapi, makin besar bulan, yang tepikirkan bukan lagi itu. perempuan pun tidak apa-apa. sama saja. yang penting sehat wal afiat.

rencananya, kalau perempuan, saya akan memberi nama kansha galuh kineta. artinya, perempuan baik yang energetik. hehehe. soalnya bingung mau memberi nama apa. setelah cari-cari, ya begitu sajalah. perpaduan bahasa arab, jawa, dan yunani.

tapi, kalau prediksi usg salah dan ternyata anaknya lelaki? waduh, siapa ya... azka azizi torres? atau siapa ya? ah, musti disiapkan dua nih...

Friday, October 17, 2008

untukmu terkasih

kasih
ketika hati rasa dan jiwa
serta apa saja yang tersembunyi
di dada ini mulai tergetar

karena keindahan matamu
karena kelembutan senyummu
karena taburan kasihmu
justru bayangmu makin sulit kurengkuh

kabut sunyi mulai merayap di hati
bayangmu semakin sulit kucari
aku tak tahu harus berbuat apa

angin dan burung-burng pun membisu
ketika kutanya tentangmu tentang getaran hatimu
tentang apa saja yang bertalian dengan jiwamu

*
lagu baru iwan fals ciptaan fajar budiman, file mp3nya cuma ada di laptop iwan fals sendiri... ketika menerima lirik ini lewat sms yang diberikan fajar, iwan fals mengatakan kepalanya langsung cenut-cenut...

sedangkan saya, sesaat setelah mendengarnya, serasa sunyi langsung merayap, sampai begitu lama...
lama sekali saya terdiam. nyaris menangis...
*

Thursday, October 16, 2008

rindu istrinya

izinkan saya bersedih karena rindu. dari kamar yang berantakan, saya membayangkan istri jauh di yogya, terlelap pulas dengan perut membuncit enam bulan usia kandungan.

saya terakhir kali bertemu lebaran lalu. saya bahagia ketika itu, karena ia bisa bersama saya di jakarta. tapi setelah ia kembali ke yogya, kembali pula saya sendirian. dan di pagi buta begini, saya belum mampu tertidur. saya rindu istri. dan saya bersedih karenanya.

saya sayang sekali padanya. dia perempuan yang baik, cantik, kadang juga lugu sekali. hal terakhir yang saya sebut, belakangan, membuat saya sering tersenyum sendiri. dan saya makin mencintainya. sungguh.

saya tidak sabar menunggu tujuh november. saya akan ke yogya, menjemputnya untuk membawa ke jakarta. ada rencana tujuh bulanan kandungan. untuk itu saya perlu cuti.

semoga semua lancar, semoga semua berjalan baik-baik saja. semoga rindu ini terbayar ketika suaranya terdengar dan wajahnya terlihat esok hari, meski hanya sesaat lewat telepon.

saya rindu sekali, cinta sekali... padamu, perempuan yang bersemayam jauh di kalbu...

Tuesday, October 14, 2008

sungguh, seperti juga kau

aku menjadi ombak
dalam riuh riak memberontak
buih-buih meninggalkan koyak
rusak
menyisakan tanya di geladak

wahai pagi yang muram
kan kuingat segala kelam
selangkah pun tak ku diam
hingga kau tertatih dan tenggelam

dalam hati yang terdalam
persis pualam yang tak kenal suram...

seperti juga kau
sungguh
rinduku abadi tak luruh...