Tuesday, May 09, 2006

kosong

... di hadapan sebuah keranda

tiada yang kau ucapkan
meski banyak kata
ingin kau keluarkan
waktu tak memberimu
kesempatan untuk sejenak
berbicara
tentang daun-daun
angin senja
dan bulan yang remang

lalu kau menoleh
dengan mata berkaca
bibir gemetar
mata memicing jengah
kau ingin muntah
mencoba tumpah
pada sisa malam
yang sedetik pun
tak memberimu keberanian

aku masih berutang
kau bergumam
setengah tersengal
setengah merapal
doa-doa yang tipis
di sela alunan tangis
ketika kau terpaku
dan aku membisu

di hadapan jenazah ayahmu
yang luruh bersama waktu...

6 comments:

Anonymous said...

ehm..turut berduka itu ajah!

me said...

lah, ini cuma puisi. ga mati beneran dul!

Anonymous said...

dul? emnag gw gundul! ehm..kok sepi yah? nulis lagi dong! enka tau bisa baca2 trus, kan jadi up to date.

iteung said...

lu masih berutang?
kalo gw masih berkutang :D
*pasti nanti tanya kutang gw warna apa de :-?*

Anonymous said...

astagaaaaa... hoahoaohoahoa..

me said...

eh iteung, kutang lo warna loreng ya?