Wednesday, January 04, 2006

suatu hari di jalur gaza

suatu hari di jalur gaza, ayah dan anak lelakinya jongkok meringis, menahan takut. tangan si ayah mencoba mengacung, memohon tak ditembak. sesekali ia memeluk si anak agar merapat. tak ada yang bisa diperbuat anak itu selain menjerit. keduanya mencoba menghindari gempuran peluru tajam dai moncong senapan serdadu israel di kejauhan.

satu dua peluru melubangi tembok yang mereka sandarkan. tapi siapa yang sanggup dihujani pelor tanpa bisa bergerak ke mana-mana? entah pada peluru ke berapa, akhirnya, ayah dan anak itu menemui ajal. tak jelas siapa lebih dulu, napas mereka terhenti. sang ayah meringkuk dengan kepala terkulai. si anak tergolek di paha ayahnya sambil menutup muka.

di palestina, hanya bocah beruntung yang bisa bermimpi mengibarkan bendera. sejengkal tanah yang semestinya bisa mereka pakai untuk bermain bola, sejatinya adalah lahan kuburan. para syuhada lahir dan kemudian mati. lahir dan kemudian mati lagi. intifada belum selesai, senyampang israel masih menggelar operasi langit biru, seperti ketika pekan silam mereka menggempur kawasan utara dan timur gaza.

leach walesa, pemenang hadiah nobel unuk perdamaian dan pemimpin gerakan solidaritas di polandia pernah berkata:

"aku telah membaca bill of rights seratus kali dan dan barangkali seratus kali lagi sebelum aku mati. saya sangsi apakah rakyat amerika serikat pernah menyadari, betapa diberkahinya mereka dengan [undang-undang dasar tentang hak asasi warga negara] itu. lagi pula, siapa memerlukan sebuah dokumen untuk menjamin hak-hak yang mereka telah sadari bahwa mereka mempunyainya? tanyakanlah orang-orang yang mendobrak pagar dan melompati dinding-dinding. tanyakanlah mereka yang dipisahkan oleh keluarga dan ditendang dari pekerjaannya. tanyakanlah pada rekan-rekanku sesama pekerja di galangan kapal gdansk."

"kemerdekaan," walesa melanjutkan, "barangkali memang roh dari kemanusiaan, tapi kau seringkali harus bergulat untuk membuktikannya."

suatu hari di jalur gaza. seorang ayah dan anaknya sudah membuktikan. dan mereka gagal...

2 comments:

Anonymous said...

wah.. yg ini berat...
kalo soal perang.. gw lebih suka versi film 'life is beautiful'...

me said...

itu bukan film perang, tapi film tentang sisi kelam dari sebuah peperangan...