Thursday, December 29, 2005

dan kita lebih sering...

mata bocah itu basah
sesaat setelah gerimis
kota gelisah
dedaunan menangis
tapi kita lebih sering melenguh
setiap kali lewat

air mata tinggal air mata
masih kuingat serumu
"bersatulah wahai engkau yang dimiskinkan"
dan tetap saja
mata bocah itu basah
dan kita lebih sering melenguh
setiap kali lewat

kota menjadi batu

8 comments:

Auf Klarung said...

kita bisa bilang apa...hmm, bbm dinaikkan tapi pajak barang mewah ditiadakan.Maunya apa ini negara..

Anonymous said...

kenapa hidup d beri ijin untuk menyakiti atau membuat sedih anak2? ah, semestinya mereka hidup d negeri pelangi...hanya ada tawa...tawa...dan tawa...

Anonymous said...

padahal bocah2 itu tdk pernah minta dilahirkan untuk kondisi yang seperti itu
di tiap perempatan jalan yg berdebu...
hari-harinya berpayung sengat terik matahari
kadang harus rela pula kehujanan demi secuil rezeki

duuh.. jadi pengen pulang nd peluks abi kecilku..
*dan mungkin harus lebih banyak nyimpen receh kembalian catering makan siang di laci mobil...

Anonymous said...

gw setuju ama anonymous#1
daripada sibuk mengasihi dan memaki2 pemerintah,lebih baik langsung berbuat yg real saja berikan sedikit milik kita utk mereka yg membutuhkan
berbagi tuk sesama...

me said...

ini ibu2 arisan tumben2an banget mau komen hal beginian... hehehe... kren2! :)

ciplok said...

aku belum komen apa-apa loh...happy new year gilank !!!

me said...

nah ini dia ketua ibu2 arisannya... siapa yang dapet bulan ini? hehehe... selamat tahun baru juga vee!

Anonymous said...

ure great..!!

finna
ituaaku@whatemail.com