Saturday, December 03, 2005

ayah

dulu
aku tak pernah tahu
batu-batu karang
ternyata lunak
selembut kertas tissu
yang kau seka
ketika pipimu basah

aku masih ingat
sepeda motor tua
disirami hujan
pada rembang senja
deras tak menakutkan
sewaktu
wajahmu belum melisut

adakah
yang lebih indah, ayah?
selain potret-potret lama
yang membisu
dengan senyum kekal
saat kau memapahku lekat
sebelum helaan napasmu
memberat

pada setiap pagi
yang beku
seperti akhir-akhir ini

3 comments:

tukangpot said...

ayah
tiadakah kau ingat hari hari
yang pernah singgah walau sesaat
membuat tawaku bergema
bersama birunya langit

selembar bunga hati kau bawa pergi
tiada teringat untuk mengirim kembali

pada hari itu
kupandangi punggung tegak itu melangkah menjauh. mengecil. dan hilang ditelan katulistiwa.

saat ingat ayah...

Auf Klarung said...

family matters...yang beginian bikin sedih.

me said...

hehehe ya manusiawi dong sedih... yg aneh tuh abis baca ini trus yang cekikikan gitu... serem bener. :)