Wednesday, September 07, 2005

seperti ketika aku...

dan pada dedaunan yang gugur ditiup angin, aku hanya terpaku menatap senja. sendiri saja, memeluk dingin yang tak tercatat pada termometer, seperti ketika telingaku tak pernah mendengar suara dan gelak tawamu.

dan di tengah laut, yang kulihat cuma perahu mengecil, ditelan merah matahari yang perlahan tenggelam. kaki langit yang sunyi, seperti dulu ketika hatiku tak terisi suara dan gelak tawamu.

kita barangkali memang tak akan pernah selesai, tapi di senja ini aku sepenuhnya melontar tanya, telah berakhirkah ini saat sedikit pun aku tak lagi kau hiraukan? aku hanya lelaki dengan seribu kedunguan, maka izinkan kulafazkan sejuta maaf untuk batinmu.

burung terbang sunyi sendiri. menelan langit malam yang terkurung hujan. aku tak kuasa menahan basah bola mata. dan kuikhlaskan engkau pergi, kan kukenang engkau lewat senyum lelaki kecilmu yang selalu kugenggam dalam hati.

0 comments: