Tuesday, September 13, 2005

di pucuk dedaun teh

di antara pucuk rimbun dedaunan teh
di sela gelombang bukit
aku menghirup udara pagi
dengan hati yang tak menginginkan apa-apa

lihatlah puluhan perempuan-perempuan bercaping itu, sobat
mengular memetik bunga-bunga sambil tersenyum
dan bernyanyi indonesia pusaka
menutup lelah dengan gelak dan tawa

aku terpesona
larut dalam indahnya kesabaran
yang barangkali kerap kita tinggalkan...

0 comments: