Saturday, August 20, 2005

kepada putri rampen (38)

tapi tak ada kicau burung di rumahku, tha
hanya ada lukisan tua di dinding lapuk yang tergerus usia
halaman tanpa taman
bayangan pinus yang tegak sendirian
rerumput pun tak ada
embun tak bisa menetes

tapi kisah kita cuma butuh keberanian, katamu

kupanah pandang ke tepi langit
pelangi menari warna-warni
keraguan yang mengendap tersapu angin sore
senyap yang merayap (seperti museum tua yang ditinggalkan)
memudar perlahan
kecipak ikan di danau mengisi relung
aku melayang di pendar arak awan
menyanyikan tembang riang

di senja ini aku adalah lelaki yang bahagia
meski tak ada kicau burung di rumahku
hidup adalah kontras yang tak terelakkan
dan kau menjadi penyeimbang, tha

0 comments: