Wednesday, August 10, 2005

kepada putri rampen (27)

senja mengendap perlahan di langit blitar. kota ini sebetulnya seperti kebanyakan kota-kota kecil lain di tanah jawa: jalanan lengang, sawah menghijau, lebat hutan jati di kiri kanan jalan, dan anak-anak kecil berlarian telanjang dada di tanah lapang. andai makam bung karno tak di blitar, sulit menemukan keistimewaan blitar selain hobi warganya memelihara ikan koi.

dan di senja itu, ketika dalam perjalanan kembali ke surabaya, kulihat matahari tertatih mencium tepi langit. lima sampai tujuh perempuan petani kedelai yang bercaping (topi khas petani yang terbuat dari anyaman bambu, seperti pendekar cina), berjalan beriringan di tengah sawah. di pundak mereka cangkul dan bakul terpanggul. gelak tawa yang terlihat dari balik kaca mobil mengusik lamunanku tentang derap desa yang lamban. rupanya kota membentukku menjadi tak sabaran menyaksikan kehidupan desa yang terasa pelan. tapi keriaan petani-petani sederhana itu membuatku iri. alangkah indah bersenda gurau di tengah padi menguning, di bawah jingga langit yang memayung teduh. petani-petani, sampai jumpa lagi nanti...

dan tiga jam kemudian, setelah melewati beberapa kali macet di jalan, terutama ketika masuk kota malang, juga take untuk on screen di tengah hutan jati yang kering, aku pun tiba di surabaya. tiga jam termasuk cepat, karena perjalanan biasa bisa memakan waktu empat jam. jenggo--nama aslinya erwin, tapi jalanan melahirkannya dengan sebutan itu--driver yang kusewa, mungkin bukan pembalap. tapi lama di timur jawa membuatnya hapal lika-liku lintas jalan. menyalip dari kiri atau kanan truk dan bus besar, jenggo menginjak pedal gas seperti kesetanan. untung saja kami sampai di surabaya dengan selamat. syukurlah...

aku sampai di hotel sekitar pukul tujuh malam. setelah membereskan peralatan kerja dan barang bawaan ke kamar, aku, kameramen, dan jenggo keluar mencari makan. lapar juga ternyata, tapi aku tak perlu menambah. sepiring saja cukuplah. lumayan enak soto ayamnya, meski agak terlalu kental dan krupuk putihnya alot. sambelnya juga kurang pedas.

sehabis makan, kameramenku mengajak melihat-lihat ikan hias. wah, kameramenku memang seorang bapak-bapak tulen. hobinya sangat orang tua sekali. memelihara binatang atau mengumpulkan souvenir unik. sebetulnya aku lelah, tapi tak turut serta kurang enak juga. bayangkanlah jalan sepanjang 300 meter. di sepanjang jalan itulah penjaja ikan hias berjajar. bagus-bagus sih. aku jadi teringat masa kecil. masa ketika aku senang memelihara ikan dan mencari cacing di sungai anak ciliwung yang kotor. di tempat ikan hais itu, seetlah sebentar melihat-lihat, aku dan jenggo akhirnya duduk di warung yang dijaga pak tua yang tak henti menembang lagu jawa. minum teh botol dingin, dan membiarkan kameramenku jalan melihat-lihat ikan laut dan tawar. ada juga monyet dan anjing, kelinci dan kucing impor.

sekarang jam sebelas malam, jam ketika aku mulai mengetik surat ini untukmu. mereka tak ikut, langsung ke hotel. aku minta diturunkan di warnet. aku tak sabar ingin membaca email-emailmu. aku rindu sekali. di blitar tak ada warnet. mengelilingi sepanjang jalan di blitar, yang kutemukan selalu toko buah dan ikan koi.

dan benar saja, ada empat emailmu yang datang. betapa senangnya. satu per satu kubaca, dengan gerak mata yang tak sabar dari balik kaca mata yang sedikit berdebu. degup jantung terasa riang. aku bahagia sekali, kerinduan ini seperti terbasuh begitu saja ketika kurenangi kata demi kata yang kau tuliskan... aku senang sekali membaca kalimatmu ini: and i must say thanks to god cos heaven hear's my pray... the love we have is more than miracle every day of my life. you're more than miracle for me... kurasa, engkau pandai kok berdoa... :) terima kasih sayang ya. i miss u too tha... buatku, engkau juga lebih dari sebuah keajaiban... percaya ya tha...

well, aku turut sedih dengan kabar putusnya ghea. betapa menyakitkan. kubayangkan suasana hati yang terekam. pasti perih ya? berpisah dalam jarak yang jauh mungkin lebih sakit, karena protes dan kekesalan tak tersalurkan terarah. mudah-mudahan juniormu bisa lebih bersabar. hidup memang kadang seperti melangkah dalam bentangan jalan yang penuh lubang. tak perlu terkejut ketika suatu saat kita terjatuh. percayalah, tak seluruhnya jalan di depan rompal dan penuh batu kerakal. anggap saja Tuhan belum memberikan juniormu kekasih yang terbaik. mungkin kalau diteruskan malah membuat keadaan semakin tidak baik. sedih boleh-boleh saja, tapi larut lalu membuat kita terus menangis hanya membuat mata sembab. masih ada yang lebih baik ketimbang kekasihnya yang di bali itu...

tha yang baik...
dari cerita itu, telah kuresapi ketakutanmu, dan tanpa menganggap enteng luka hati juniormu itu, aku cuma ingin bilang begini padamu: jangan pernah ragu pada cinta dan sayangku dari kejauhan ini. singkirkan segala macam pikian yang membuat batinmu tak tenang, yang sekarang mungkin masih bersarang di hati kecilmu. kadang aku pun merasakan itu, ragu padamu dan pesimis pada kisah yang sedang kita jalani. tapi hidup untuk takut dan menjadi pengecut buat apa? biasanya, kalau sudah begitu, aku buru-buru membalik keadaan dengan memupuk kepercayaan padamu. sama sepertiku, mungkin engkau bukan manusia sempurna, tapi aku percaya sekali, hati kecilmu baik dan mulia. orang baik tak akan pernah tega berkhianat atau menyakiti orang yang mencintainya... dan orang bijak pasti taat membayar pajak. lho? ga nyambung ya? hehehe... nggak ding. serius, serius. aku sayang padamu tha... aku masih terus menunggu senja di januari basah itu menjadi hari indah yang kita rindukan...

aku tak sedang menggombal tha. barangkali kata demi kata yang kutuliskan terkesan berlebihan. tapi cinta memang selalu membuat kita menjadi tak biasa. percayalah, kata demi kata yang kutuliskan bukanlah omong kosong lelaki iseng yang kesepian. aku tak menganggap internet dengan perangkatnya seperti chat atau friendster sebagai wadah liar imajinasi. aku tak terlalu kaget bahwa ada orang yang menganggap dunia maya adalah dunia permainan yang sangat mungkin membuat orang bersikap omong kosong. masa-masaku seperti itu sudah lewat. internet bukanlah tempat bermain buatku. cobalah berpikir sederhana: kita jauh dan email atau chat adalah media yang cukup efektif bertukar kabar. bahwa muncul kecemasan ada dusta yang tak terungkap, nah, di sinilah kejujuran dan kesetiaan diuji. semua terpulang pada niat dan hati kecil.

tha yang baik...
kita jelas bukan malaikat, tapi tanyalah dalam hati, sebetulnya apa yang kita cari dari hubungan ini? kebahagiaan atau sekadar iseng semata? bila kebahagiaan yang diimpikan, bersikaplah total untuk bersikap jujur dan setia dalam jarak dan waktu yang jauh sekalipun. tapi kalau cuma mau iseng-iseng, bermain-mainlah sampai lelah datang sendiri. setiap kebohongan, sandiwara, atau kepura-puraan akan selalu terkuak dengan sendirinya. andai aku dan engkau ada yang berkhianat diam-diam, Tuhan tak akan tinggal diam membiarkan salah satunya terluka. pasti kita akan pisah dengan sendirinya, karena Dia tak akan tega membiarkan yang tulus menjalani cinta yang sia-sia... lalu di mana aku berada? tanpa ragu aku akan berkata: kebahagiaanlah yang kucari dan aku tak sedang bermain-main denganmu. penat kerjaku tak membuat aku menjadi bodoh lalu menganggap dirimu tak ada tha... aku sayang kamu dan ingin terus mencintaimu...

lalu ketika takdir menyatukan kita lewat perantara teknologi semacam ini, logiskah disebut sebuah khayalan semata? kekasih imajiner? bebas-bebas saja orang berpandangan, tapi barangkali--aku bisa saja keliru--mereka pernah trauma pada kekejaman dunia maya yang telah memorak-morandakan hati kecil. aku tak tersinggung dengan pandangan semacam itu. biar sajalah. suka-suka. mereka tak pernah paham bisikan hati kecil kita, yang menginginkan cinta ini jalan dengan langkah sederhana dan baik-baik saja...

tha perempuanku yang cantik...
aku tak memungkiri hubungan jarak jauh mungkin membuat kita kerap dihantui rasa takut. selalu ada perasaan cemas bahwa diam-diam pasangan kita menyimpan dusta dan keliaran yang disembunyikan. itu sangat mungkin terjadi, tapi jangan kau bayangkan aku begitu. barangkali aku bukan orang sempurna, tapi tolong hayati kalimatku ini: aku memang bukan orang yang sempurna, tapi aku terus berupaya menjalani cinta ini dengan cara-cara yang mendekati kesempurnaan. aku percaya, niat baikku akan melarangku untuk berbuat bodoh: mendustaimu dari kejauhan, atau diam-diam misalnya berselingkuh. ah, selingkuh atau apalah namanya pokoknya bermain perempuan itu butuh biaya. nakal itu perlu modal. aku ini apalah... hidupku terlalu serius untuk hal-hal yang membuang-buang waktu seperti itu... sudahlah, tak perlu kujelaskan betapa aku sangat ingin terus menerus bersama cinta yang tengah kita bangun ini. kebanyakan kata-kata kadangkala hanya melahirkan pandangan aku sedang membual. aku cuma bisa mencinta dan setia, selebihnya hanyalah rindu yang tumbuh setiap hari. adakah kesetiaanku bakal abadi? aku bertekad untuk itu, menjadi orang terakhir yang memelukmu dalam dekapan hangat sayang yang kurawat sejak tanggal delapan juli dan hitungan kesembilan yang ada "ha? ha? ha?"-nya itu... so, jangan sedih lagi ya tha sayang... eits, nah senyum gitu kan manis. bikin kamu jadi semangat menjalani hari yang penuh dengan buku-buku tebal itu...

hei, kok bisa ketiduran sih? hahaha... kamu kecape'an ya? mikirin apa memangnya sampai malam nggak bisa tidur? jadi ngantuk deh pas mata kuliah orthopedi? atau kamu kelelahan setelah bermain ke town seharian? tapi sudahlah, itung-itung menambah pengetahuan ketika kau disuruh baca paper tiga bab itu. hahaha. lucu sekali sih kamu. nggak terlalu sering kan? jangan ya, jangan seperti aku. tau gak, dulu, setiap kelas aku sering tidur sampai-sampai dosennya bosen bangunin aku yang pulas di meja. malah pernah aku tidur dibiarin sampai kelas sepi. hahaha. kurang ajar. betapa lucunya masa-masa kuliah itu. aku sering ketiduran begitu karena kecape'an beb. habis meliput lalu kuliah, habis meliput pasti kuliah. aku masih di koran media indonesia saat itu. jadinya ya begitu sampe kampus tidur... sering banget aku dateng ke kampus nggak masuk kelas, malah ke masjid kecil kampus untuk tidur. hahaha. teman-temanku pasti sudah paham, kalau aku ke masjid, bukan salat malah tidur. hehehe... udah bagus bisa selesai. bangga juga sih, karena banyak kawan-kawanku yang nggak kerja sambil kuliah, selesai kuliahnya malah lebih dulu aku. :)

lalu bagaimana papermu yang baru disusun itu? duh paper terus ya. nggak ada bosen-bosennya deh tuh dosen. jangan-jangan mereka balas dendam karena pas kuliah sering dikasih tugas begitu juga. hehehe... jaga diri kamu baik-baik ya. tetep jangan nakal ya. biarin aja aku dibilang bawel. sayang tapi terlalu cuek juga ga bagus buat metabolisme cinta kita. hehehe. ;) jangan sakit dan sedih lagi ya. kamu ga boleh mikir macem-macem. besok rencananya kita bertiga akan ke main ke kantor biro sctv di surabaya. silaturahmi gitulah, sekalian liat-liat peralatan untuk siaran sctv jawa timur. ada juga sih rencana beli oleh-oleh buat rumah. tapi apa ya beb? di sini makanan yang menarik kerupuk usus itu. di daerah genting namanya. nantilah cari-cari. aku udah beli sih tiga potong pakaian buat tiga keponakan. binyo, angga, dan anggi. gambar bung karno. hahaha. lucu juga anak kecil pake baju bung karno. gak apa-apa. biar mereka tahu bahwa mereka pernah punya presiden hebat yang ditakuti amerika meski playboy abis. tetap semangat ya beb... aku tetap nunggu kamu di januari nanti... dan akan kubawa kamu jalan sebentar naik bajaj yang bikin badan kamu bergetar saat turun. :) aku pamit dulu ya tha yang baik. sudah larut, sekitar jam satu dini hari. takut kameramennya udah pulas dan pintu ga dibukain dari dalam. masa aku tidur di halte? kan ga boleh sama kamu yang bawel itu. :) kita akan chat lagi sesampai aku di jakarta ya, jumat siang dari surabaya. nanti kamu kabari aku kapan bisa online-nya. aku selalu bawa foto-fotomu. dan sudah kuprint yang terbaru. yang di kamar itu dan yang rambutnya keriting depannya itu. cantik ya kamu tuh... tadi sewaktu di jalan ke surabaya, aku sempat liatin sambil senyum-senyum kayak orang bener. hehehe... si jenggo sampe ketawa-tawa. :) love u tha... miss u juga...

salam sayang dan rindu selalu...
aku, lelakimu yang tak sabar menanti senja januari datang...

0 comments: