Sunday, August 07, 2005

kepada putri rampen (24)

di luar tak ada bunyi. sunyi merayap hening. bunyi gesekan kertas di kamar terdengar jelas. jakarta pukul tiga dini hari. terdengar dentang tiang listrik yang dipukul pak hansip. tiga jam ke depan matahari akan segera terbit. sejak tiba di rumah dari kantor pukul dua belas malam tadi, sampai kini aku belum juga mengantuk. padahal telah kucoba melelahkan mata dengan membaca sejumlah buku.

lalu aku tiba-tiba teringat ibuku. kesibukan rupanya membuat aku jarang berjumpa ibu. andai bertemu pun, tak sampai dua jam. berbincang-bincang sebentar kemudian aku menghilang lagi. biasanya ke kantor atau halte rudi. aku bukan jarang pulang, tapi setiap tiba di rumah, malam sudah terlalu larut dan ibuku sudah lelap di kamar. paling-paling, aku hanya bisa melongok ruang tidur dan menatap diam-diam wajah ibuku yang lelap. pagi hari pun begitu. biasanya, setelah menyantap telor mata sapi buatannya, aku langsung pergi. dulu, aku masih sempat ngobrol apa pun. dari soal berita di koran pagi sampai urusan pribadi. saat siang senggang, aku sering tiba-tiba tiduran di samping ibuku yang tidur siang. mencolek bahu agar terbangun, memaksanya mendengarkan ceritaku. mendumel sebentar, tapi akhirnya didengarkan juga.

kedekatanku dengan ibu tak membuatku jadi "anak mama". aku tak manja pada ibuku. aku hanya butuh teman bicara, yang begitu paham isi hati dan kepalaku. jangan pula berpikir bahwa perempuanku kelak musti berwatak seperti ibuku. itu berlebihan. aku cuma mencintai dan merasa nyaman berada di dekat ibu. dan perempuan dalam bayanganku memiliki kriteria sendiri yang sangat mungkin berbeda dengan karakter ibu. dan di di pagi buta begini, aku hanya teringat sosok ibu, dari masa kecil yang menjadi kenangan manis.

ada semacam kerinduan masa silam yang muncul begitu saja. ada dorongan untuk membalas jasa dan pengorbanannya, meski aku tahu seorang ibu tak pernah meminta. aku selalu merasa belum cukup membahagiakan ibu, meski selalu berupaya membuatnya senang.

ada yang tak pernah bisa aku lupa. ketika duduk di sekolah dasar, guruku mengajari cara membahagiakan ibu. tepat pada 22 desember, ketika jatuh hari ibu, guru itu memerintahkan seluruh murid termasuk diriku, membelikan oleh-oleh untuk ibu. isinya sederhana: sebungkus permen cokelat, sapu tangan, kacang, dan kue yang dimasukkan ke sebuah kardus kecil. makanan itu dibeli dari uang jajan yang dikumpulkan serentak.

begitu sampai di rumah, aku ingat sekali, ibuku sedang tidur siang di kamar. kuletakkan kardus kecil itu di atas kepalanya lalu aku pergi bermain. sorenya, saat sampai di rumah, ibu menciumku. aku terkejut karena tak biasanya ibu menciumku yang selalu bau matahari setiap habis bermain layang-layang. setelah mencium, dia mengucapkan terima kasih atas hadiah itu. ibuku menangis membaca sebait kalimat "selamat hari ibu, aku sayang ibuku" di kertas di balik lipatan sapu tangan.

kebahagiaan mungkin sebuah absurditas, persis lukisan abstrak, tergantung sudut pandang orang yang melihat. tapi di mataku, membuat ibu tersenyum dan tak menangis sudah cukup. ibu tak menuntut macam-macam. dan belakangan, karena pertemuan yang jarang, aku tak sesering dulu membuatnya tersenyum. keluhannya pun sambil lalu kudengar. berbincang-bincang tentang negara yang tak pernah beres atau mengenai kisah-kisah pribadiku pun sekadarnya. aku rindu sekali situasi seperti itu.

karena aku tak ingin menyesal kemudian... akan kucoba cari waktu untuk menyepatkan diri membuat ibu tersenyum dan mendengar keluhannya... aku sayang padamu ibu...

di pagi sunyi ini aku juga teringat putri rampenku. tadi aku berbincang dengannya di yahoo. tak telalu lama, karena dia bilang ada urusan penting. aku tak tahu urusan apa, tapi dia janji akan bercerita. baiklah. aku tunggu saja ceritanya nanti. perempuanku juga berkisah, ada seorang kakak temannya yang menyatakan perasaan suka kepadanya. lelaki itu tengah mempertimbangkan untuk lama di kanada karena ingin melanjutkan studi.

lalu aku berpikir. selalu ada godaan dalam sebuah percintaan dan begitu mudah orang jatuh cinta. lelaki itu mungkin baru pertama kali bertemu perempuanku, tapi bisa langsung jatuh hati. ah, betapa lucunya suara hati. aku tak tahu dia emosional atau bukan, meski dari cerita perempuanku, pernyataan suka dikemukakannya setelah dia menumpahkan segala permasalahan. curhat selalu memunculkan risiko pindahnya perasaan. berpijak pada teori transformasi sigmund freud, bapak psikoanalisa itu, seorang dosen pernah memberi contoh kasar begini: kalau kita curhat ke seseorang dan curhat itu didengarkan dengan baik, besar kemungkinan yang curhat akan naksir. itulah sebabnya, amat berbahaya curhat pada lawan jenis. perasaan nyaman didengarkan dan dimengerti melahirkan stimulasi ganjil rasa suka.

aku tak tahu lelaki yang menyukai perempuanku curhat soal apa. mungkin soal perempuan, atau bisa jadi soal lain. tapi apalagi yang ditumpahkan lelaki pada perempuan kalau bukan kisah sedih cinta? lelaki selalu punya seribu cara menarik simpati atau iba perempuan, tapi mengumbar cerita sambil memancing agar si perempuan membalas rasa suka, bagiku terlalu naif dan agak cengeng. lelaki tak boleh begitu. menjadi jantan lebih berharga ketimbang memelas dengan kisah duka yang sentimental. hidup dan cinta mungkin menyedihkan, tapi berharap simpati dari cerita duka rasanya seperti memasang kelemahan.

aku sejujurnya tak terlalu peduli dengan naksir-naksiran yang dirasakan lelaki itu. berpikirnya sederhana saja. perempuanku pasti menarik, hingga dia ditaksir orang. bukankah menyenangkan memiliki perempuan yang menarik, meski rasa cemas juga kerap membuat jantung deg degan? aku lebih peduli pada reaksi perempuanku ketika lelaki itu menyatakan rasa suka dan minat memacari. reaksi perempuanku menarik dan membuat aku begitu menghargai dia sebagai kekasih yang baik dan tahu makna kesetiaan...

sengaja kupasang dialog aku dan perempuanku di yahoo, sekadar mengenang dan menjadi simbol hormat pada sikap perempuanku...

kau: im a lonely
kau: aku kangen kamu banget apa kamu tau itu?
kau: tha kgn kamuuuuuuuuuuuuuuuuuu.
kau: kemarin ada yg nyatain perasaan sama tha
kau: namanya T****a
aku: namanya lucu amat
kau: iyh
kau: serius niyh
kau: trus dia bilang aku akan nuggu kamu sampai PUTUS
kau: hiks...hiks.....
kau: tha mau ketemuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu sama kamu
aku: wih....
kau: tha gak mau disini
kau: tha kangennnnnnnnnnnnnnn
kau: kamu dgr gak sih
kau: ini tha dah nangissssssssssssss
aku: T****a kuliah di mana beb?
kau: sebel
kau: tha kangennnnnnnnnnnnnnnnn
aku: aku juga kangen lho....
aku: seharian kemarin sampe detik ini kangennya ga ilang2
kau: di indo
kau: tapi dia dah selse
aku: lho, nyatainnya gimana cara?
kau: dia lagi considered canada sama ade nya
kau: dia kk nya tmn thaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aku: o gitu....
kau: hikssssssssssssssss
kau: tha kangen kamu
aku: emangnya kamu jalan gitu ya?
aku: sini sini aku peluk ya....
kau: gak boleh ngomong
kau: kamu gak boleh ngomong
aku: mwahhhhhhhhhhhhhhhh!
kau: tha dulu
kau: sebel
aku: ya deh
aku: B-)
kau: tha kangen kamu bgt
kau: tha gak mau tau
kau: tha kangen kamuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
kau: kamu tauuuuuuuuuuuuuu
kau: sebel degh
kau: tha kemarin tiba2 pas lagi abis party jadi sedih
kau: tha inget kamu
kau: tha mau peluk kamu terus bilang tha itu dah punya pacar
kau: tha gak boleh di tembak siapapun
aku: mh...
kau: tha pacarnya iea
kau: tha hrs sama iea
kau: tha kgnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
kau: sebelllllllllllll
kau: yg jelek
kau: cannot touch
kau: i love u,u know that i love u too?
kau: i love uuuuuuuuuuuuuuu
aku: i love u too tha...
kau: gak mau lagi tha lama2 di canada
kau: gak mau
kau: sebel
kau: knapa sih cowok2 itu gak ngerti
kau: mau naik bajaj gak?
kau: gak mau
kau: maunya mikrolet
kau: iyh
aku: hehehe
aku: tha, kemarin aku nongkrong di halte
aku: cuma sebentar aja
aku: soalnya, warungnya rudi mau digrebek
kau: hiks...hiks...
kau: terus
kau: tha mau nangis niyh
aku: aku ke situ mo liat2 aja sama mau ngelawan2 gitu deh kalo mo digusur
kau: hiks....
aku: hm
aku: sini sini sayang
aku: aku peluk ya
kau: tha kgn bgt hari ini
aku: aku sayang kamu
kau: kgn bgt
kau: kgn bgt
kau: kgn bgt
aku: aku juga kangen kok... meskipun tadi kamu bikin aku sebel bilang jam 24.00
aku: maaf ya...
aku: kamu merasa sebel ya sama cowok2 yg nembak2 kamu gitu?
kau: maaf
aku: kok bisa kenalan sih?
aku: emangnya pada ngajak jalan2 gitu ya?
kau: GW BISA BUAT LO BAHAGIA KOK
kau: AH LO MASA SIH GAK MAU AMA GW?
kau: mereka kdg suka ngomong
kau: MEREKA SIH GAK NGAJAK JLN
aku: gitu ya....
kau: THA GAK NGERTI
kau: THA ITU EMANG BAIK AMA ORG BUKAN BERARTI SUKA
kau: SEBEL
kau: CUMA GARA2 THA DGR DIA CURHAT MAREN MLM TRUS T****A ITU BILANG
kau: IH THA LO BAIK BGT SIH MA GW,CARE.
kau: GW BOLEH GAK JADI COWOK LO
kau: HA?
kau: PLEASE DEGH
kau: KAMU DGR GAK SIH
aku: denger...
kau: CAPEK NIYH NGETIK NYA
aku: trus trus
kau: GAK TAU AH
kau: SEBEL
kau: :((
aku: jawab apa kamu pas T****a gomong gitu
kau: THA INI UDAHS ERIUS
kau: :((
kau: gak tau
kau: AKU BILANG T****A GW DAH PUNYA PACAR.
kau: DIA BILANG COWOK LO DI MANA
kau: DI INDO
kau: DIA BILANG..............
kau: ha
kau: its make me hurt babe
kau: aku takut
kau: aku takut
aku: hm...
kau: dgr gak sih
kau: hm mlulu
kau: sebel
aku: dia ga kul di thomas kan?
kau: jahat
kau: gak
kau: tapi dia lagi considered
aku: maksud aku, intensitas ketemunya ga sering kan ke depannya?
kau: nyari tmpt yg cocok buat program S2 nya
kau: gak tau baru planning
kau: mana dia sok nanya2 si i***n
aku: kenalnya di mana?
kau: dia ABANGNYA TMNKUW
kau: lo jadian sama ivan yah
kau: ABANGNYA TMNKUW
kau: AHHHHHHHHHHHHHHHHH
kau: GAK DI DGR
kau: iya maksud aku
kau: TAU AH
kau: SEBEL
aku: kenalnya di party?
kau: KOK PUNYA PCR OON SIHHHHHHHHHHH
kau: GAK
kau: ABANGNYA TMNKUW
aku: iya
kau: T****A ABANGNYA TMNKUW
aku: dia dateng ke room dorm?
kau: GAK
aku: kronologi ketemuannya babe
kau: AKU TURUN KE TOWN
aku: hm ic
kau: KNAPA SIH KLOW KITA BAIK SAMA COWOK,MEREKA SALAH SANGKA
kau: THA DEKET BUKAN BERAR
kau: BERARTI SUKA
kau: SEBEL
aku: :)
aku: emangnya baiknya gimana sih?
kau: ya standar lah klow cuma dgr curhat
kau: klow cuma senyum manja
kau: senyum manis
kau: kasih support dgn pelukan
kau: salah emang
aku: ha?
aku: peluk?
kau: iya
kau: SUPPORT
aku: hya ampun....
kau: CUMA SUPPORT
aku: ya tetep aja peluk
kau: emang knapa
aku: ga usah sampe gitu kali
kau: salah yah
aku: berlebihan namanya
kau: peluk biasa
kau: peluk biasa
aku: apa pun babe
kau: gak pakai apa2
aku: itu berlebihan
kau: ha
kau: masa
aku: kayak di film friends aja
kau: gak
aku: ih beb
kau: aku suka peluk tmnkuw klow lagi mereka sedih
aku: berlebihan tuh... orang indo ga bisa digituin
kau: iya tapiiiiiiiiiiiiiii
kau: aku kan mau berempati
kau: aku gak mau cuma simpati
aku: ya tapi cukup denger curhat aja...
kau: ah
aku: pantes aja mereka jadi ge er2 seneng ga penting gitu
aku: dipeluk... yah... gitu deh jadinya
kau: masa sih
aku: iya beb
kau: aku bingung?
kau: cuma peluk
aku: watak indo gimana pun masih kental ketimurannya...
kau: gini..
aku: buat kamu mungkin biasa, tapi ga setiap orang bisa begitu...
kau: masa
kau: masa sih
kau: ah
aku: ada hal2 yang keliatan beda dari sudut pandang peluk...
kau: gila
aku: iyah...
kau: iya kah?
aku: peluknya lama ga?
aku: kena dadanya dunk? :(
aku: ih....
kau: gak cuma bilang ya udah deh lo pasti dapat yg terbaik
kau: sebentar
kau: ah tau
kau: sebel degh
aku: gini gini...
aku: ya udah yg udah terjadi ya udah....
aku: biar aja t****a mungkin lagi emosi
aku: orang emosi ga punya pendirian
aku: labil
aku: didenger gitu curhatannya
aku: yah seneng deh
aku: lalu jadi suka mendadak...
aku: apalagi abis dapet pelukan, yang kemungkinan besar dia salah artikan
aku: padahal kamunya biasa2 aja...
aku: di sinilah letak masalahnya...
kau: iya deh
kau: yg tua
aku: lalu dia dengan ringannya bilang, eh gue mau dong jadi cowok lo
aku: hehehe kaget2 deh kamu
aku: dan biasanya
aku: ke depannya jadi ga enak, kecuali dia bisa nerima dengan jantan
aku: tapi lelaki jantan itu jarang, kalau bukan anak jalanan
kau: iya

dan perbincangan pun berlanjut, tapi tak lagi membahas lelaki itu. lelaki itu terpukul, lalu bilang akan menunggu perempuanku putus. hahaha. sekali lagi, inilah sebuah kelucuan suara hati yang labil dan sangat mungkin emosional. dalam bimbang dan jiwa yang belum stabil, semestinya lelaki tak boleh begitu, karena berkepala dingin jauh lebih baik daripada mengumbar cinta dengan hati yang panas. emosional selalu menghasilkan hasil yang tak sesuai harapan.

aku tak merasa menang dari kisah ini. biasa-biasa saja. aku percaya perempuanku perempuan yang baik, meski aku tak melihat dan merasakannya dari dekat. tapi tahukah kau tentang kepercayaan dan keyakinan seorang yang tulus mencintai? dia tak pernah goyah dan tegak bagai batu karang menantang ombak. seperti itulah aku bersikap. bukan hendak menyombongkan diri atau takabur, tapi mempercayai cinta dengan jalannya yang lurus, jauh lebih baik ketimbang menduga-duga pada sebuah analisis yang sifatnya negatif. aku percaya perempuanku, tapi tak begitu saja membiarkannya jalan sendiri. selalu ada cara untuk menjaga hubunganku dengannya tetap baik. di sinilah kedewasaan dan kesetiaan diuji tanpa paksaan. dan sikap perempuanku itu telah membuatku bangga dan yakin bahwa kesetiaanya teruji dengan baik. bahwa ada yang dicarinya ketimbang hubungan basa basi, yaitu kebahagiaan cinta sejati yang mungkin menjadi impiannya. apalagi yang dibanggakan pada sebuah cinta selain kesetiaan? niat baik untuk mewujudkan cinta abadi rupanya menjadi kendaraan yang baik menghindari penghianatan. semoga saja...

aku tak mengecilkan kemungkinan pada suatu saat manusia akan berubah. dalam hidup, cuma satu yang tak pernah berubah, yaitu perubahan. itulah sebabnya, cerita tentang lelaki itu hanyalah sebuah ujian kecil dalam perjalanan panjang aku dan perempuanku. ada banyak kerikil di depan jalan dan sangat mungkin aku dan perempuanku tertatih melangkahnya. sangat boleh jadi juga aku dan dia terjatuh, lalu bangkit lagi, jalan lagi menuju kebahagiaan yang dicari.

hidup adalah pelaksanaan kata-kata. dan janji yang di lafalkan sangat mungkin diingkari, tapi aku yakin, hati aku dan perempuanku tak pernah bisa berdusta bahwa ada semacam niat baik di balik hubungan ini. Tuhan pasti bukan tanpa alasan mempertemukan kami dan menjadikannya kekasih. tanpa mengindahkan bahwa semua terpulang pada kuasa Sang Pencipta, aku yakin bila jalan kami lurus-lurus saja, cinta ini akan menjadi indah dengan sendirinya. siapa yang tak ingin bahagia dengan cinta yang dipilih? siapa yang tak senang cintanya berakhir indah, seperti ketika kami sepakat menjalin kasih lewat hitungan angka-angka satu sampai sembilan diselingi celetukan khas "ha"? aku yakin niat baik selalu menciptakan senyum abadi. jaga hubungan ini baik-baik Tuhan, karena hatiku tak pernah ingin berjarak seinci pun dengannya...

perempuanku yang baik...
aku sudah mulai mengantuk... cerita di atas hanya sebatas tumpahan hati semata. aku tak membenci lelaki itu. biasa-biasa saja. bukan soal penting buatku, karena jauh lebih menyenangkan membayangkan di senja basah januari nanti kita bersua. aku percaya padamu dan terima kasih telah menjaga kepercayaan ini. aku pun begitu di sini. sekarang ada baiknya aku tidur. ngantuk. sepertinya aku batal datang pada perayaan ulang tahun marinir di cilandak. lelah sekali. tentara laut itu, kabarnya, memiliki tank-tank baru. alat perang yang mahal. andai tak ada perang pasti uang beli tank bisa untuk mengganti bajaj-bajaj yang berisik itu. meredam bunyi kenalpotnya yang membuat telinga sakit. aku tidur ya. tidak jadi pergi pagi ini, lagi pula binyo, keponakanku yang sempat gagal tes masuk sekolah dasar itu--sekarang sudah sekolah di sekolah lain, menginap di rumah kakak.

jaga dirimu baik-baik perempuanku yang baik. aku cinta kamu... apa kamu tahu itu? Tuhan tahu lho...

aku, lelaki yang tengah teringat ibu dan yang selalu membiarkanmu berbaring di batinku...

0 comments: