Monday, April 14, 2003

dia datang seperti angin sejuk yang secara tiba-tiba menerpa wajah. halus, teduh, mungkin lebih tepatnya membuat nyaman. saya membayangkan dia perempuan yang tenang, dalam situasi sepanas apa pun, karena emosi adalah sebuah kesia-siaan. mungkin saya sedang bermimpi. tapi saya rasa tidak apa-apa, ketimbang saya diam laksana batu karang.

tapi di manakah dia? saya tak pernah jauh berharap dia ada, lalu muncul membawa bulan ke pangkuan. tapi saya sering merindukannya, seperti malam yang merindukan bulan, seperti pagi yang berharap terbit matahari dari timur. sekali waktu, pernah juga saya ingin membunuh kecamuk ini. tapi untuk apa? saya pikir, hidup barangkali memang kumpulan mimpi-mimpi. dan perlahan-lahan saya merajutnya menjadi sebuah cerita nyata.

tapi tetap saja, di mana dia? perempuan itu menari-nari seakan memanggil dan berkata, "saya ada di sini, tunggu saja." saya terkesiap pada angan-angan. saya tertidur lelap pada bayang-bayang. saya tak mampu bergerak, terpasung pada kerinduan keindahan... lebih baik saya diam saja...

0 comments: